CHAPTER I
BENZODIAZEPINES: APA YANG MEREKA LAKUKAN PADA TUBUH?
LATAR BELAKANG
Antara tahun 1982-1994 saya
menjalankan klinik rehabilitasi benzo untuk orang-orang yang ingin lepas dari
obat penenang dan obat tidur. Saya belajar dari orang-orang yang berani dan
menderita. Dengan mendengarkan 300 pasien dan mengamati perkembangannya dari
minggu ke minggu hari ke hari. Secara bertahap saya mempelajari benzo mana
untuk pemakaian jangka panjang dan efek penarikannya (withdrawal).
Kebanyakan pasien diberi resep
oleh dokter obat benzo, bahkan selama 20 tahun. Mereka ingin berhenti karena
mereka merasa tidak baik. Mereka sadar, obat ini bekerja dengan baik pada saat
pertama kali diresepkan, dan sekarang malah membuat mereka sakit. Mereka
merasakan banyak gejala, baik fisik maupun mental. Beberapa merasa depresi
ataupun cemas; beberapa ususnya iritasi, gangguan jantung ataupun syaraf.
Banyak yang sudah memeriksakan diri ke dokter dan menjalani pemeriksaan
pencernaan, jantung dan syaraf (hasilnya rata-rata negatif). Beberapa malah
divonis menderita multiple scelrosis. Beberapa kehilangan pekerjaannya karena
salah diagnosis.
BENZODIAZEPINES
Potensi. Ada berbagai macam jenis obat benzo di tabel 1 di
bawah. Ada perbedaan yang jelas diantara jenis-jenis benzo tersebut, dosis yang
bervariasi ada yang hingga setara 20 kalinya. Contoh, 0,5 mg alpra (xanax)
setara dengan 10 mg diazepam (valium). Demikian orang yang dengan dosis 6 mg
alpra perhari, dosis yang tidak umum di USA, sama dengan minum 120 mg diazepam
perhari, dosis yang sangat tinggi. Perbedaan kekuatan benzo tidak selalu
diterima oleh dokter, bahkan tidak setuju dengan persamaan di tabel di bawah
ini. Namun orang-orang dengan benzo alpra, lorazepam (ativan), clonazepam
(klonopin,Riklona), cenderung mengkonsumsinya dengan dosis yng tinggi.
Perbedaan potensi ini sangat penting ketika seseorang ingin beralih dari benzo
satu ke benzo yang lain, seperti contoh beralih ke diazepam ketika menarik
obat, yang akan dijelaskan di bab berikutnya.
Kecepatan Eliminasi. Obat-obat benzo juga masing-masing berbeda
dalam kecepatan metabolismenya (di liver) dan dihilangkan dari tubuh (melalui
urine). Contoh, “half-time” (waktu yang dibutuhkan oleh konsentrasi darah
hingga setengah dari nilai awalnya setelah satu dosis) untuk triazolam
(Halcion) itu hanya 2 – 5 jam, sedangkan “hal-life”-nya diazepam adalah 20 –
100 jam, jadi masa aktif metabolismenya diazepam (desmethyldiazepam) adalah 36
– 200 jam. Ini artinya setengah masa aktif diazepam masih ada di dalam
sirkulasi darah hingga 200 jam dari dosis sekali. Lebih jelasnya, dengan dosis
yang berulang akan terakumulasi dan terkonsentrasi tinggi di dalam tubuh
(biasanya di dalam lemak).
Table 1. BENZODIAZEPINES AND
SIMILAR DRUGS5
Benzodiazepines5
|
Half-life (hrs)1
[active metabolite] |
Market Aim2
|
Approximately Equivalent
Oral dosages (mg)3 |
Alprazolam (Xanax)
|
6-12
|
a
|
0.5
|
Bromazepam (Lexotan, Lexomil)
|
10-20
|
a
|
5-6
|
Chlordiazepoxide (Librium)
|
5-30 [36-200]
|
a
|
25
|
Clobazam (Frisium)
|
12-60
|
a,e
|
20
|
Clonazepam (Klonopin, Riklonal)
|
18-50
|
a,e
|
0.5
|
Clorazepate (Tranxene)
|
[36-200]
|
a
|
15
|
Diazepam (Valium)
|
20-100 [36-200]
|
a
|
10
|
Estazolam (ProSom)
|
10-24
|
h
|
1-2
|
Flunitrazepam (Rohypnol)
|
18-26 [36-200]
|
h
|
1
|
Flurazepam (Dalmane)
|
[40-250]
|
h
|
15-30
|
Halazepam (Paxipam)
|
[30-100]
|
a
|
20
|
Ketazolam (Anxon)
|
30-100 [36-200]
|
a
|
15-30
|
Loprazolam (Dormonoct)
|
6-12
|
h
|
1-2
|
Lorazepam (Ativan)
|
10-20
|
a
|
1
|
Lormetazepam (Noctamid)
|
10-12
|
h
|
1-2
|
Medazepam (Nobrium)
|
36-200
|
a
|
10
|
Nitrazepam (Mogadon,dumolid)
|
15-38
|
h
|
10
|
Nordazepam (Nordaz, Calmday)
|
36-200
|
a
|
10
|
Oxazepam (Serax, Serenid, Serepax)
|
4-15
|
a
|
20
|
Prazepam (Centrax)
|
[36-200]
|
a
|
10-20
|
Quazepam (Doral)
|
25-100
|
h
|
20
|
Temazepam (Restoril, Normison, Euhypnos)
|
8-22
|
h
|
20
|
Triazolam (Halcion)
|
2
|
h
|
0.5
|
Non-benzodiazepines with
similar effects4,5
|
|||
Zaleplon (Sonata)
|
2
|
h
|
20
|
Zolpidem (Ambien, Stilnoct)
|
2
|
h
|
20
|
Zopiclone (Zimovane, Imovane)
|
5-6
|
h
|
15
|
Eszopiclone (Lunesta)
|
6 (9 in elderly)
|
h
|
3
|
- 1. Half-life: waktu yang dibutuhkan oleh obat untuk mencapai reaksi tertinggi dalam sirkulasi darah setelah satu kali dosis. Bisa berbeda di tiap orang.
- 2. Market aim: walaupun semua benzo mempunyai kerja yang sama, mereka biasanya dikelompokkan menjadi: obat anxyliotics (a) hypnotics (h) dan anti-convulsant (n).
- 3. Obat-obat tersebut berbeda secara kimia tapi mempunya efek yang sama ke tubuh dan mempunyai mekanisme yang sama.
- 4. Semua obat ini hanya direkomendasikan untuk pemakaian jangka pendek (maksimal 2 – 4 minggu).
Durasi Efek. Kecepatan eliminasi benzo sangat penting dalam
menentukan durasi efek. Bagaimanapun, durasinya bahkan bisa kurang dari half-life.
Benzo pada umumnya efeknya akan terasa dalam waktu beberapa jam. Namun obat
ini, selama ini mereka masih ada dalam darah, akan terus menyebabkan dampak
pada tubuh. Hal itu akan muncul ketika dosis kurang atau dihentikan.
Cara Kerja Benzo. Tanpa memperhatikan potensi, kecepatan eliminasi
atau durasi efek, cara kerjanya di tubuh adalah sama untuk semua benzo. Semua
sama baik kategori anxyliotics, hypnotics atau anti-convulsant. Semua benzo
mempunyai 5 efek utama yang digunakan untuk terapi: anxyliotics, hypnotics,
anti-convulsant, relaksasi otot, dan amnesic (daya ingat yang lemah).
Table 2. THERAPEUTIC ACTIONS
OF BENZODIAZEPINES (IN SHORT-TERM USE)
Action
|
Clinical Use
|
Anxiolytic - relief of anxiety
|
- Anxiety and panic disorders, phobias
|
Hypnotic - promotion of sleep
|
- Insomnia
|
Myorelaxant - muscle relaxation
|
- Muscle spasms, spastic disorders
|
Anticonvulsant - stop fits, convulsions
|
- Fits due to drug poisoning, some forms of epilepsy
|
Amnesia - impair short-term memory
|
- Premedication for operations, sedation for
minor surgical procedures |
Penggunaan lain:
1. Detoksifikasi
alkohol
2. Psikosis
akut dengan kegembiraan yang berlebihan dan agresivitas
Fungsi di atas, yang diberikan
oleh setiap benzo dalam tingkatan yang sedikit berbeda, beberapa diberikan
untuk pengobatan tertentu. Beberapa obat bisa dibandingkan dengan mereka dalam
kemanjuran, serangan yang cepat dan toksisitas akut rendah. Dalam penggunaan
jangka pendek, benzo dapat berharga, bahkan kadang menyelamatkan hidup,
melintasi jarak yang luas dalam klinis seperti dalam tabel 2. Kerugian
didapatkan dari pemakaian benzo dalam pemakaian jangka panjang (melebihi 4
minggu). Sangat tidak disarankan untuk pemakaian lebih dari itu.
Mekanisme kerja. Orang yang sedang berjuang untuk lepas dari benzo
akan sadar bahwa obat ini mempunyai efek samping kepada pikiran dan badan di
luar dari cara kerja terapisnya. Langsung atau
tidak langsung, benzo mempengaruhi semua fungsi otak. Untuk yang
tertarik bagaimana dan kenapa, penjelasan pendek akan diberikan tentang
mekanisme benzo yang mampu memberikan dampak yang luas bagi tubuh.
Semua benzo bekerja dengan
meningkatkan kerja zat kimia otak alami, GABA (gamma amino butiric acyd). GABA
adalah neurotransmitter, yang mengirim semua pesan dari satu sel otak (neuron)
ke yang lainnya. Pesan yang dikirim GABA adalah yang menghalangi, yang menyuruh
neuron untuk lebih lambat atau berhenti. Karena sekitar 40% dari jutaan neuron
yang ada di otak yang merespon GABA, hal ini berarti GABA mempunyai pengaruh
mendiamkan kerja otak; dalam beberapa hal adalah obat penenang dan hypnotic
alamai tubuh. Cara kerja alami GABA ini ditambah oleh benzo lebih banyak dan
banyak lagi (bahkan terlalu banyak) menghalangi pengaruhnya ke neuron.
Fig. 1. Diagram of mechanism of action of the natural
neurotransmitter GABA (gamma-aminobutyric acid) and benzodiazepines on nerve
cells (neurons) in the brain
(1,2) impuls syaraf menyebabkan
GABA keluar menuju neuron 1
(3) GABA meluncur diantara neuron
(4) GABA berreaksi dengan
reseptor di neuron 2, reaksinya menyebabkan ion klorida (Cl’) memasuki neuron
(5) efek ini menghalangi
kelanjutan perkembangan dari impuls saraf
(6, 7) benzo berreaksi dengan
booster site di GABA reseptor
(8) hal ini menambah efek yang
menghalangi GABA, impuls saraf yang sedang berjalan bisa terhambat.
Cara di mana GABA mengirimkan
pesan penghambatan adalah dengan perangkat elektronik pintar. reaksinya dengan site
khusus (GABA-reseptor) di luar penerima membuka saluran neuron, yang
memungkinkan partikel bermuatan negatif (ion klorida) untuk lolos ke dalam
neuron. Ion-ion negatif "supercharge" neuron yang membuatnya kurang
responsif terhadap neurotransmiter lain yang biasanya akan membangkitkan itu.
Benzodiazepin juga bereaksi sama dengan site mereka sendiri (reseptor benzodiazepine),
terletak tepat di GABA reseptor. Kombinasi dari benzodiazepine di site ini
bertindak sebagai booster untuk tindakan GABA, memungkinkan ion klorida lebih cepat
untuk memasuki neuron, sehingga lebih tahan terhadap eksitasi. Berbagai subtipe
reseptor benzodiazepine memiliki tindakan yang sedikit berbeda. Salah satu
subtipe (alpha 1) bertanggung jawab untuk efek penenang, dan yang lain (alpha
2) untuk efek anti-kecemasan, dan kedua alpha 1 dan alpha 2, serta alpha 5,
untuk efek antikonvulsan. Semua benzodiazepin bergabung, untuk tingkat yang
lebih besar atau lebih kecil, dengan semua subtipe ini dan semua meningkatkan
aktivitas GABA di otak.
Sebagai konsekuensi dari
peningkatan aktivitas penghambatan GABA yang disebabkan oleh benzodiazepin ,
output otak rangsang neurotransmitter, termasuk norepinefrin ( noradrenalin ) ,
serotonin , asetil kolin dan dopamin , berkurang . Rangsang neurotransmitter tersebut
diperlukan untuk kewaspadaan normal, memori , otot dan koordinasi , respon
emosional , sekresi kelenjar endokrin , denyut jantung dan mengontrol tekanan
darah dan sejumlah fungsi lainnya , yang semuanya mungkin terganggu oleh
benzodiazepin . reseptor benzodiazepine lainnya , tidak terkait dengan GABA ,
yang hadir dalam ginjal , usus , sel-sel darah dan korteks adrenal dan ini juga
dapat dipengaruhi oleh beberapa benzodiazepin . Tindakan langsung dan tidak
langsung bertanggung jawab atas efek samping terkenal dari dosis dengan
benzodiazepin .
EFEK BENZO YANG MERUGIKAN
Oversedation (Ketenangan yang terlalu banyak) . Oversedation
adalah ekstensi yang berhubungan dengan dosis obat penenang / efek hipnotis
benzodiazepin . Gejala tersebut termasuk mengantuk , konsentrasi yang buruk ,
inkoordinasi , kelemahan otot , pusing dan kebingungan mental . Ketika
benzodiazepin yang diambil pada malam hari seperti pil tidur , obat penenang
dapat bertahan pada hari berikutnya sebagai efek “mabuk” , terutama dengan
persiapan perlahan dihilangkan ( Tabel 1 ) . Namun , toleransi terhadap efek
obat penenang biasanya berkembang selama satu atau dua minggu dan pasien dengan
kecemasan yg minum benzodiazepin siang hari jarang mengeluh mengantuk meskipun terasa
baik-baik saja dan beberapa fungsi memori mungkin masih terganggu .
Oversedation berlanjut lebih lama
dan lebih banyak dijumpai pada orang tua dan dapat menyebabkan jatuh dan patah
tulang . Keadaan bingung akut terjadi pada orang tua bahkan setelah dosis kecil
benzodiazepin . Oversedation dari benzodiazepin bisa menyebabkan kecelakaan di
rumah dan di tempat kerja dan studi dari berbagai negara telah menunjukkan
hubungan yang signifikan antara penggunaan benzodiazepin dan resiko kecelakaan
lalu lintas yang serius . Orang yang memakai benzodiazepin harus memperhatikan
risiko mengemudi dan mengoperasikan mesin .
Interaksi obat. Benzodiazepin memiliki efek aditif dengan obat
lain dengan tindakan obat penenang termasuk hipnotik lainnya , beberapa
antidepresan ( misalnya amitriptyline [ Elavil ] , doksepin [ Adapin , Sinequan
] ) , penenang besar atau neuroleptik ( misalnya proklorperazin [ Compazine ] ,
trifluoperazine [ Stelazine ] ) , antikonvulsan ( misalnya fenobarbital ,
fenitoin [ Dilantin ] , carbamazepine [ Atretol , Tegretol ] ) , antihistamin
sedatif ( misalnya diphenhydramine [ Benadryl ] , promethazine [ Phenergan ] ) ,
opiat ( heroin , morfin , meperidine ) , dan yang penting , alkohol . Pasien
yang memakai benzodiazepin harus diperingatkan interaksi ini . Jika obat
penenang yang diambil di dosis tinggi , benzodiazepin dapat menambah risiko
kematian .
Gangguan Memori . Benzodiazepin telah lama diketahui
menyebabkan amnesia , efek obat digunakan sebagai premedikasi sebelum operasi
besar atau untuk prosedur bedah minor . Kehilangan memori untuk peristiwa yang
tidak menyenangkan adalah efek yang diterima dalam keadaan ini . Untuk tujuan
ini , dosis tunggal cukup besar diberikan dan benzodiazepin short-acting ( mis
midazolam ) dapat diberikan secara intravena.
Dosis oral benzodiazepin dalam
kisaran dosis yang digunakan untuk insomnia atau kecemasan juga dapat
menyebabkan gangguan memori . Kekurangan dalam memperoleh informasi baru ,
sebagian karena kurangnya konsentrasi dan perhatian . Selain itu, obat
menyebabkan defisit tertentu dalam memori " episodik " , yang
mengingat kejadian terakhir, keadaan di mana mereka terjadi , dan urutan mereka
dalam waktu . Sebaliknya , fungsi memori lainnya ( memori untuk kata-kata ,
kemampuan mengingat nomor telepon selama beberapa detik , dan mengingat
kenangan jangka panjang ) tidak terganggu . Penurunan memori episodik
kadang-kadang menyebabkan penyimpangan memori atau " pemadaman " .
Hal ini menyatakan bahwa dalam beberapa hal penyimpangan memori tersebut
mungkin menyebabkan perilaku seperti biasanya seperti mencuri di toko.
Benzodiazepin sering diresepkan
untuk reaksi terkait stres akut . Pada saat itu mereka mungkin mampu meringankan
penderitaan, tetapi jika digunakan untuk lebih dari beberapa hari mereka dapat
mencegah penyesuaian psikologis normal trauma tersebut . Dalam kasus kehilangan
atau kematian mereka dapat menghambat proses berduka yang mungkin masih belum
terselesaikan selama bertahun-tahun . Di negara-negara kecemasan lainnya ,
termasuk gangguan panik dan agoraphobia , benzodiazepin dapat menghambat
pembelajaran strategi alternatif menghadapi stres , termasuk pengobatan
perilaku kognitif .
Efek Stimulan Paradoks . Benzodiazepin kadang
menyebabkan kegembiraan paradoks dengan peningkatan kecemasan , insomnia ,
mimpi buruk , halusinasi pada awal tidur , lekas marah , perilaku hiperaktif
atau agresif , dan eksaserbasi kejang pada penderita epilepsi . Serangan
kemarahan dan perilaku kekerasan , termasuk kekerasan ( dan bahkan pembunuhan )
, telah dilaporkan , terutama setelah pemberian intravena tetapi juga setelah
pemberian oral. Iiritabilitas dan
argumentativeness meningkat dramatis jauh lebih umum dan sering terjadi pada
pasien atau keluarga mereka . Reaksi tersebut mirip dengan yang kadang-kadang
dipicu oleh alkohol . Mereka yang paling sering cemas dan individu yang agresif
, anak-anak , dan orang tua . Karena mereka mungkin ingin melepaskan atau
menghambat kecenderungan perilaku yang biasanya ditekan oleh pembatasan sosial
. Kasus " pemukulan bayi " , pemukulan istri dan " penganiayaan
lansia " telah dikaitkan dengan benzodiazepin .
Depresi, Penumpulan Emosional. Pengguna benzodiazepine
jangka panjang, seperti pecandu alkohol dan pasien ketergantungan barbiturat,
sering depresi, dan depresi yang pertama mungkin muncul selama penggunaan
benzodiazepine berkepanjangan. Benzodiazepin mungkin menyebabkan dan memperburuk
depresi, mungkin dengan mengurangi output neurotransmitter otak seperti
serotonin dan norepinefrin (noradrenalin). Namun, kecemasan dan depresi sering
hidup berdampingan dan benzodiazepin sering diresepkan untuk kegelisahan
campuran dan depresi. Kadang-kadang obat itu nampaknya untuk mengendapkan
kecenderungan bunuh diri pada pasien tersebut. Yang pertama 50 pasien datang ke
klinik penarikan obat saya (dilaporkan pada tahun 1987), sepuluh telah
mengambil overdosis narkoba masuk rumah sakit saat efek obat benzodiazepine
kronis; hanya dua dari mereka memiliki sejarah penyakit depresi sebelum mereka
diresepkan benzodiazepin. Depresi meningkat pada pasien setelah penarikan
benzodiazepine dan tidak mengambil dosis lebih lanjut selama 10 bulan hingga
3,5 tahun masa tindak lanjut setelah penarikan. Pada tahun 1988 Komite
Keselamatan Obat di Inggris merekomendasikan bahwa "benzodiazepin
seharusnya tidak digunakan sendiri untuk mengobati depresi atau kecemasan
terkait dengan depresi. Keinginan bunuh diri dapat mengendap pada pasien
tersebut".
" Emotional anestesi " , ketidakmampuan untuk
merasakan kesenangan atau rasa sakit, adalah keluhan umum dari pengguna
benzodiazepin jangka panjang . Seperti penumpulan emosional mungkin berhubungan
dengan efek penghambatan aktivitas benzo di pusat-pusat emosi di otak . Mantan
pengguna benzodiazepin jangka panjang sering menyesal kurangnya respon
emosional kepada anggota keluarga - anak-anak dan pasangan atau mitra - selama
periode ketika mereka mengambil obat . Penggunaan benzodiazepine kronis dapat
menjadi penyebab ketidakharmonisan rumah tangga dan bahkan pernikahan break-
up.
Efek Samping pada Orang Tua . Orang tua lebih sensitif
dibandingkan orang yang lebih muda untuk efek depresan pada sistem saraf pusat dengan
benzodiazepin . Benzodiazepin dapat menyebabkan kebingungan , melamun
malam-malam , amnesia , ataksia ( kehilangan keseimbangan ) , efek mabuk dan
" pseudodementia " (kadang-kadang salah dikaitkan dengan penyakit
Alzheimer ) pada orang tua dan harus dihindari sedapat mungkin . Peningkatan
sensitivitas terhadap benzodiazepin pada orang tua adalah sebagian karena
mereka kurang efisien memetabolisme obat
daripada orang yang lebih muda , sehingga efek obat bertahan lebih lama dan
akumulasi obat mudah terjadi dengan penggunaan biasa . Namun, bahkan pada
konsentrasi darah yang sama , efek depresan dari benzodiazepin yang lebih besar
pada orang tua , mungkin karena mereka memiliki sel-sel otak lebih sedikit dan
kurangnya kapasitas cadangan otak daripada orang yang lebih muda .
Untuk alasan ini , umumnya
disarankan bahwa , jika benzodiazepin digunakan pada orang tua , dosis harus
setengah yang direkomendasikan untuk orang dewasa , dan menggunakan ( seperti
untuk orang dewasa ) harus jangka pendek ( 2 minggu ) saja. Selain itu , benzodiazepin
tanpa metabolit aktif ( mis oxazepam [ Serax ] , temazepam [ Restoril ] )
ditoleransi lebih baik dibandingkan dengan yang lama dihilangkan dari tubuh (
mis chlordiazepoxide [ Librium ] , nitrazepam [ mogadon ] ) . Potensi setara
benzodiazepin yang berbeda kurang lebih sama di orang tua seperti dalam orang
muda ( Tabel 1 ) .
Efek Samping pada Kehamilan . Benzodiazepin melewati
plasenta , dan jika diminum secara teratur oleh ibu pada akhir kehamilan ,
bahkan dalam dosis terapi , dapat menyebabkan komplikasi neonatal. Janin dan
metabolisme neonatus benzodiazepin sangat lambat , dan konsentrasi yang cukup
dapat bertahan pada bayi hingga dua minggu setelah lahir , sehingga dalam
"floppy infant syndrome" otot lemah , ketenangan yang berlebihan ,
dan kegagalan untuk menyusu . Gejala penarikan dapat berkembang setelah sekitar
dua minggu dengan hipereksitabilitas , menangis dengan nada tinggi dan
kesulitan makan .
Benzodiazepin dalam dosis terapi
tampaknya membawa sedikit risiko menyebabkan malformasi kongenital utama .
Namun, penggunaan berlebihan pada ibu dapat mengganggu pertumbuhan janin
intrauterine dan perkembangan otak menghambat . Ada peningkatan kekhawatiran
bahwa anak-anak tersebut di kemudian hari mungkin rentan terhadap gangguan
perhatian defisit , hiperaktif , kesulitan belajar , dan spektrum gangguan
autis .
Toleransi. Toleransi untuk banyak efek benzodiazepin
berkembang dengan penggunaan biasa : dosis obat yang asli memiliki efek semakin
kurang dan dosis yang lebih tinggi diperlukan untuk mendapatkan efek yang asli.
Hal ini sering menyebabkan dokter untuk meningkatkan dosis dalam resep mereka
atau untuk menambah benzodiazepine lain sehingga beberapa pasien telah akhirnya
mengambil dua benzodiazepin sekaligus.
Namun , toleransi terhadap berbagai
tindakan benzodiazepin berkembang pada tingkat bervariasi dan derajat yang
berbeda. Toleransi terhadap efek hipnotis berkembang pesat dan rekaman tidur
telah menunjukkan bahwa pola tidur , termasuk tidur nyenyak ( gelombang lambat
tidur ) dan bermimpi ( yang awalnya ditekan oleh benzodiazepin ) , kembali ke
tingkat pra - pengobatan setelah beberapa minggu penggunaan benzodiazepine
biasa . Demikian pula , pengguna obat pada siang hari untuk kegelisahan tidak
lagi merasa mengantuk setelah beberapa hari.
Toleransi terhadap efek
anxiolytic berkembang lebih lambat tapi ada sedikit bukti bahwa benzodiazepin
mempertahankan efektivitas mereka setelah beberapa bulan. Bahkan penggunaan
benzodiazepine jangka panjang bahkan dapat memperburuk gangguan kecemasan. Banyak
pasien menemukan bahwa gejala-gejala kecemasan secara bertahap meningkatkan
selama bertahun-tahun meskipun penggunaan benzodiazepine terus menerus, dan
serangan panik dan agoraphobia mungkin muncul untuk pertama kalinya setelah
tahun penggunaan yang berlebihan. Seperti memburuknya gejala selama penggunaan
benzodiazepine jangka panjang mungkin karena pengembangan toleransi terhadap
efek anxiolytic, sehingga gejala penarikan muncul bahkan di hadapan lanjutan
dari obat. Namun, toleransi mungkin tidak lengkap dan pengguna dengan dosis
banyak kadang-kadang melaporkan khasiat berkelanjutan, yang mungkin sebagian
karena penekanan efek penarikan. Namun demikian, dalam kebanyakan kasus gejala
berangsur-angsur hilang setelah sukses tappering dan penarikan benzodiazepin.
Di antara 50 pasien datang pertama ke klinik saya, 10 pasien menjadi
agoraphobic untuk pertama kalinya saat mengambil benzodiazepin. Gejala
agoraphobic mereda secara dramatis dalam waktu satu tahun penarikan, bahkan
pada pasien yang telah tinggal di rumah, dan tidak ada yang lumpuh oleh
agoraphobia pada saat tindak lanjut (10 bulan hingga 3,5 tahun setelah
penarikan).
Toleransi terhadap efek
antikonvulsan benzodiazepin membuat mereka umumnya tidak cocok untuk mengontrol
epilepsi jangka panjang. Toleransi terhadap efek motor benzodiazepin dapat
berkembang ke tingkat yang luar biasa sehingga orang-orang di dosis yang sangat
besar mungkin dapat naik sepeda dan bermain game bola . Namun , toleransi
lengkap untuk efek pada memori dan kognisi tampaknya tidak terjadi. Banyak
penelitian menunjukkan bahwa fungsi-fungsi ini tetap terganggu pada pengguna
kronis , pulih perlahan-lahan , meskipun kadang-kadang tidak lengkap , setelah
penarikan .
Toleransi adalah fenomena yang
berkembang pada penggunaan obat jangka panjang (termasuk alkohol, heroin dan
morfin dan ganja). Tubuh merespon kehadiran lanjutan dari obat dengan
serangkaian penyesuaian yang cenderung mengatasi efek obat. Dalam kasus
benzodiazepin, perubahan kompensasi terjadi dalam GABA dan benzodiazepine reseptor
yang menjadi kurang responsif, sehingga tindakan penghambatan GABA dan
benzodiazepin menurun. Pada saat yang sama ada perubahan dalam sistem sekunder
dikendalikan oleh GABA sehingga aktivitas rangsang neurotransmitter cenderung
dipulihkan. Toleransi terhadap efek yang berbeda dari benzodiazepin dapat
bervariasi antara individu - mungkin sebagai akibat dari perbedaan intrinsik
neurologis dan kimia make-up yang tercermin dalam karakteristik kepribadian dan
kerentanan terhadap stres. Pengembangan toleransi adalah salah satu alasan
orang menjadi tergantung pada benzodiazepin, dan juga menentukan tempat untuk
sindrom penarikan, dijelaskan dalam bab berikutnya.
Ketergantungan. Benzodiazepin berpotensi menjadi obat adiktif
: ketergantungan psikologis dan fisik dapat berkembang dalam beberapa minggu
atau bulan, penggunaan biasa atau berulang . Ada beberapa jenis tumpang tindih
ketergantungan benzodiazepine .
Ketergantungan Dosis Terapi . Orang-orang yang telah
ketergantungan pada dosis terapi
benzodiazepin biasanya memiliki beberapa karakteristik sebagai berikut .
- Mereka sudah diresepkan benzo untuk terapi (biasanya dosis rendah) selama berbulan-bulan atau bertahun-tahun.
- Mereka secaraf bertahap telah ketergantungan benzo untuk beraktivitas normal, dalam kegiatan sehari-hari.
- Mereka tetap menggunakan benzo walaupun sudah tidak terjadi keluhan.
- Mereka kesulitan untuk mengurangi dosis, berhenti, karena terjadi efek penarikan obat.
- Dalam short-act benzo (Tabel 1) mereka mengalami kecemasan diantara dosis, atau merasa tersiksa menunggu dosis berikutnya.
- Mereka pergi ke dokter lagi untuk meminta resep lagi.
- Mereka cemas ketika resep beirkutnya tidak ada di apotek, mereka membawa obat ekstra kemanapun pergi untuk berjaga-jaga mereka butuh dosis ekstra untuk mengatasi stres yang dihadapi atau malam menjelang tidur.
- Dosis mereka bertambah dari resep yang pertama kali.
- Mereka mengalami gangguan kecemasan, panik, agoraphobia, insomnia, depresi dan gejala fisik dari efek meminum obat berkelanjutan.
Jumlah orang di seluruh dunia
yang mengambil benzodiazepin dan diresepkan sangat besar . Misalnya , di
Amerika Serikat hampir 11 persen dari populasi besar yang disurvei pada tahun
1990 melaporkan menggunakan benzo beberapa tahun sebelumnya . Sekitar 2 persen dari
populasi orang dewasa AS ( sekitar 4 juta orang ) tampaknya telah menggunakan hipnotik benzodiazepine atau obat penenang
secara teratur selama 5 sampai 10 tahun atau lebih . Angka-angka yang sama
berlaku di Inggris , lebih dari sebagian besar Eropa dan di beberapa negara
Asia . Sebagian besar dari pengguna jangka panjang ini harus , setidaknya untuk
beberapa derajat , tergantung . Persis berapa banyak tergantung tidak jelas ;
itu tergantung sampai batas tertentu pada bagaimana ketergantungan
didefinisikan . Namun, banyak penelitian telah menunjukkan bahwa 50-100 persen
dari pengguna jangka panjang mengalami kesulitan dalam menghentikan
benzodiazepin karena gejala penarikan , yang dijelaskan pada Bab III .
Ketergantungan Efek Dosis Tinggi . Sebagian kecil pasien
yang mulai pada benzodiazepin ditentukan mulai " membutuhkan " dosis
yang lebih besar dan lebih besar . Pada awalnya mereka dapat membujuk dokter
mereka untuk meningkat ukuran resep , tetapi mencapai batas yang prescriber ini
mampu, dapat menghubungi beberapa dokter atau departemen rumah sakit untuk
mendapatkan pasokan lebih lanjut yang mereka sendiri meresepkan. Kadang-kadang
kelompok ini menggabungkan benzodiazepine dengan konsumsi alkohol yang
berlebihan. Pasien dalam kelompok ini cenderung sangat cemas, depresi dan
mungkin memiliki kepribadian yang sulit. Mereka mungkin memiliki sejarah obat
penenang lain atau penyalahgunaan alkohol. Mereka biasanya tidak menggunakan
obat-obatan terlarang , tetapi dapat memperoleh " jalan "
benzodiazepin jika sumber lain gagal .
Rekreasi Penyalahgunaan Benzodiazepine . Penggunaan
rekreasi benzodiazepin merupakan masalah yang berkembang. Sebagian besar (
30-90 persen ) dari pelaku polydrug seluruh dunia juga menggunakan benzodiazepin.
Benzodiazepin digunakan dalam konteks ini untuk meningkatkan "tendangan"
yang diperoleh dari obat-obatan terlarang , terutama opiat , dan untuk
meringankan gejala penarikan obat lain penyalahgunaan ( opiat , barbiturat ,
kokain , amfetamin dan alkohol ) . Orang-orang yang telah diberi benzodiazepin
selama detoksifikasi alkohol kadang-kadang menjadi tergantung pada
benzodiazepin dan mungkin penyalahgunaan benzodiazepin sah yang diperoleh serta
kambuh dalam penggunaan alkohol . Kadang dosis tinggi benzodiazepin digunakan
sendiri untuk mendapatkan " tinggi " .
Penggunaan rekreasi diazepam ,
alprazolam , lorazepam , temazepam , triazolam , flunitrazepam dan lain-lain
telah dilaporkan di berbagai negara. Biasanya obat yang diambil secara oral,
sering dalam dosis yang jauh lebih besar daripada yang digunakan terapi (
e.g.100mg diazepam atau setara setiap hari) namun beberapa pengguna
menyuntikkan benzodiazepin intravena . Pengguna dosis tinggi ini mengembangkan
toleransi tingkat tinggi terhadap benzodiazepin dan , meskipun mereka mungkin
menggunakan obat sebentar-sebentar , beberapa menjadi tergantung .
Detoksifikasi pasien ini sulit karena
reaksi penarikan dapat parah dan mencakup kejang .
Populasi pengguna rekreasi sekarang
mungkin relatif kecil , mungkin sepersepuluh dari yang jangka panjang yang
ditentukan pengguna dosis terapi , tapi mungkin berjumlah beberapa ratus ribu
di Amerika Serikat dan Eropa Barat , dan tampaknya meningkat . Ini adalah akibat
overprescription medis benzodiazepin ,
sehingga kehadiran mereka banyak di
rumah tangga, membuat mereka mudah tersedia dan tidak diragukan lagi membantu
mereka masuk ke dalam penyalahgunaan obat terlarang. Sumber pada sekarang ini digunakan
untuk pengguna terlarang tanpa resep , pencurian dari toko obat , atau impor
ilegal.
Biaya Sosial ekonomi dari penggunaan benzodiazepine jangka panjang . Biaya
sosial ekonomi tingkat tinggi pada pengguna benzodiazepine jangka panjang yang
cukup besar , meskipun sulit untuk diukur. Sebagian besar telah disebutkan di
atas dan diringkas dalam Tabel 3. Konsekuensi ini bisa diminimalisir jika resep
untuk benzodiazepin jangka panjang mengalami penurunan . Namun banyak dokter
terus meresepkan benzodiazepin dan pasien yang ingin menarik obat dan menerima
saran sedikit atau dukungan tentang cara untuk lepas dari obat itu . Bab
berikut memberikan informasi praktis tentang penarikan yang , diharapkan , akan
berguna baik untuk pengguna benzodiazepin jangka panjang dan untuk dokter
mereka .
TABEL 3
DAMPAK SOSIAL EKONOMI AKIBAT PENGGUNAAN BENZO JANGKA PANJANG
- Meningkatkan angka kecelakaan di jalan
- Meningkatkan resiko fatal dari overdosis jika digunakan dengan obat lain.
- Meningkatkan keinginan untuk bunuh diri, khususnya pada depresi.
- Meningkatkan agresivitas dan perilaku kekerasan.Meningkatkan angka pencurian dan aksi anti sosial lainnya.
- Berkontribusi pada rusaknya perkawinan/ hubungan kekeluargaan dikarenakan pelemahan kognitif dan emosional.
- Berkontribusi pada hilangnya pekerjaan, karena kehilangan semangat bekerja.
- Biaya medis dan rumah sakit untuk terapi.
- Efek yang merugikan pada ibu mengandung kepada bayinya dan bayi yang baru lahir
- Ketergantungan dan penyalahgunaan obat (baik untuk terapi maupun rekreasi).
- Biaya untuk menebus resep.
- Biaya untuk proses hukum jika menjadi masalah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar